Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bikin Tasbih Mengasah Kemampuan Motorik Anak Berkebutuhan Khusus

image-gnews
Tasbih Sinergi karya anak kerkebutuhan khusus dari Sekolah Khusus Spectrum di Tangerang, Sabtu 13 April 2019  TEMPO | Astari P. Sarosa
Tasbih Sinergi karya anak kerkebutuhan khusus dari Sekolah Khusus Spectrum di Tangerang, Sabtu 13 April 2019 TEMPO | Astari P. Sarosa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meronce atau memasukkan tali ke dalam manik-manik adalah sebuah keterampilan sederhana untuk anak yang mulai berkembang di usia 3 sampai 5 tahun. Namun bagi anak berkebutuhan khusus, keterampilan ini memiliki peran penting untuk membuat mereka merasa tenang dan rileks. Sebab itu, aktivitas membuat tasbih menjadi cara untuk mendorong anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkarya.

Baca: Ternyata Anak Jenius Masuk Anak Berkebutuhan Khusus

Sekolah Khusus Spectrum yang memberikan edukasi formal untuk anak-anak berkebutuhan khusus menerapkan proyek membuat tasbih. Pembuatan tasbih diharapkan mampu mengasah keterampilan motorik halus siswa berkebutuhan khusus. Perhatian dan konsentrasi para murid juga meningkat dan perilaku serta emosi mereka menjadi lebih tenang.

“Banyak anak berkebutuhan khusus bisa mengerjakan pembuatan tasbih, namun tidak semuanya bisa mengikuti proses pembuatan tasbih dari awal sampai akhir,” tutur Sandra Talogo, Direktur Administrasi dan Pendiri Sekolah Khusus Spektrum, di Tangerang, Sabtu 13 April 2019. Walaupun terlihat sederhana, membuat tasbih adalah kegiatan cukup menantang untuk anak berkebutuhan khusus.

Proses pembuatan tasbih ini dimulai dengan mengukur benang, menghitung jumlah manik-manik, memasukkan benang ke dalam manik-manik. Yang juga penting adalah bagaimana anak berkebutuhan khusus mengikuti pola, mengikat, mengemas, sampai menempel selotip pada setiap kemasan. Anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan bantuan selama proses pembuatan tasbih ini didampingi oleh masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah yang tak bekerja.

Proses pembuatan Tasbih Sinergi oleh anak berkebutuhan khusus di Sekolah Khusus Spectrum di Tangerang. Foto Istimewa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi anak berkebutuhan khusus yang sering dipandang sebelah mata ini sebenarnya bisa membantu untuk community development. Masyarakat yang membantu mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dan senang," kata Sandra Talogo. Setiap lima anak berkebutuhan khusus yang telah dilatih untuk membuat tasbih membuka peluang bagi lima orang yang membutuhkan penghasilan dengan menjadi pendamping.

Masing-masing siswa berkebutuhan khusus dan pendampingnya bisa menghasilkan 200 buah tasbih setiap bulan. Untuk para pendamping, dalam sebulan mereka bisa mendapatkan Rp 500 ribu. Dengan adanya hubungan antara anak berkebutuhan khusus dengan masyarakat sekitar ini, maka proyek tasbih tersebut diberi nama “Tasbih Sinergi”.

"Sinergi yang berkelanjutan akan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus bisa memberikan konstribusi pada komunitas sekitar," kata Sandra Talogo. Adapun masyarakat yang tidak bekerja dan tak punya penghasilan dapat memberikan dukungan pada keberlangsungan pengembangan kemandirian anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: Tips Bangkitkan Semangat Anak Down Syndrome dari Para Ibu

Untuk pemasarannya, 'Tasbih Sinergi' yang dijual seharga Rp 17 ribu sampai Rp 22 ribu ini oleh remaja kelas III SMA. "Mereka membuat toko online untuk memasarkannya," ucap Sandra.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

7 jam lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

8 jam lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

11 jam lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

21 jam lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat


Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

28 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

28 hari lalu

Sejumlah santri penyandang tuli bisa membaca Alquran dengan bahasa Isyarat. TEMPO/Putri Safira Pitaloka
Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

38 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta